Menu

Mode Gelap

Pemerintahan

6.470 Penghuni Panti di Jateng Dapat Anggaran Rp23 Miliar Tahun Ini

badge-check


					Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat meninjau Panti Sensorik Netra Penganthi di Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Foto Humas Pemprov Jateng. Perbesar

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat meninjau Panti Sensorik Netra Penganthi di Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Foto Humas Pemprov Jateng.

KABARBLORA.ID –  Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambangi Panti Sensorik Netra Penganthi di Temanggung.

Ia datang bukan sekadar berkunjung, tapi juga ingin memastikan layanan dan pelatihan bagi para penyandang disabilitas berjalan baik.

Tak hanya itu, Luthfi juga mengungkap komitmen Pemprov Jateng yang mengalokasikan anggaran hampir Rp23 miliar di tahun 2025.

Dana tersebut diperuntukkan bagi sekitar 6.470 penghuni dari 57 panti yang berada di bawah naungan Pemprov.

“Saya pingin, termasuk dari dinas, mencari sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia yang membutuhkan, untuk dimasukkan ke dalam celana dalam kita. Hadirnya negara-negara yang diperlukan bagi anak-anak, atau masyarakat yang memiliki kekurangan,” katanya, Selasa (15/7/2025).

Khusus di Panti Penganthi, tercatat ada 62 penghuni yang terdiri dari 50 laki-laki dan 12 perempuan. Mereka terbagi dalam dua kategori: 43 orang penyandang tunanetra total dan 19 lainnya low vision.

Di panti tersebut, para difabel mendapatkan berbagai pelatihan untuk menunjang kemandirian. Mulai dari pelatihan menggunakan tongkat, membuat kerajinan, memijat, hingga berkesenian.

“Mereka harus siap pakai. Minimal bisa mandiri. Bisa mengurus dirinya sendiri, tidak membebankan keluarganya, tidak membebankan masyarakat, juga memiliki semangat hidup,” ujar Luthfi.

Gubernur juga meninjau fasilitas yang ada di panti, termasuk ruang praktik pijat dan ruang belajar baca tulis braile. Meski ada beberapa fasilitas yang perlu ditingkatkan, Luthfi menyebut para penghuni merasa nyaman tinggal di sana.

“Penghuni panti sudah saya wawancarai, mereka senang kemudian mereka bangga, mereka dihargai, terus mereka merasa hadirnya negara ada, dan ini merupakan suatu keluarga besar, yang panti-panti di Jawa Tengah betul-betul kita openi,” beber gubernur.

Salah satu momen yang mencuri perhatian terjadi saat Luthfi menyapa seorang penghuni bernama Muh Nur Farid, asal Wonosobo, yang sedang praktik memijat. Farid awalnya tidak sadar bahwa yang diajak bicara adalah Gubernur Jateng.

“Oo, Pak Gubernur. Minta foto. Saya sudah tiga tahun di sini. Orang tua sudah sepuh, jadi jarang ke sini. Sampun cekap (sudah cukup) di sini, senang banyak teman,” katanya dengan senyum lebar.

Di ruangan lain, Luthfi berdialog dengan Arista (21), penghuni asal Magelang yang sedang belajar membaca dan mengaji dengan bantuan braile.

“Terima kasih Pak Gubernur sudah datang ke sini, sudah jenguk kita-kita yang punya kekurangan maupun kelebihan. Kita punya kekurangan. Kekurangan itu bukan buat patokan untuk menyerah, melainkan untuk bangkit,” ucap Arista, penuh semangat.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Pemerintahan