Menu

Mode Gelap

Pemerintahan

70 Kader NU Blora Didorong Jadi Penggerak Pertanian Organik

badge-check


					70 Kader NU Blora Didorong Jadi Penggerak Pertanian Organik Perbesar

KABARBLORA.ID – Sebanyak 70 kader Nahdlatul Ulama (NU) dari seluruh Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Kabupaten Blora, bersama perwakilan GP Ansor, mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Pertanian Nahdlatul Ulama (PKPPNU).

Program ini digelar di Pondok Pesantren Al Alif Tunjungan, Blora, Selasa (28/10/2025). Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara PCNU Blora, Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa Tengah, Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4), serta Bank Jateng.

Selama tiga hari, para peserta akan dibekali beragam materi, kisah success story, hingga praktik langsung pengembangan pertanian organik dari sejumlah narasumber.

Bupati Blora, Arief Rohman, hadir membuka kegiatan ini. Turut mendampingi Kepala DP4 Ngaliman, Pengasuh Ponpes Al Alif KH. Nasir, serta jajaran pengurus PCNU Blora dan LPP PWNU Jateng, di antaranya KH. Suroso, Kyai Mustofa, dan Kyai Muhlisin.

“Saya ikut merasa senang atas terselenggaranya kegiatan pendidikan PKPPNU ini. Ini merupakan wujud tindak lanjut MoU Pemkab Blora dengan PCNU di kantor PWNU Jawa Tengah beberapa bulan lalu. Yakni tentang kerjasama pengembangan pertanian organik di Kabupaten Blora,” ujar Bupati Arief.

Menurutnya, pertanian organik menjadi langkah strategis untuk memulihkan kesuburan tanah yang terlalu lama bergantung pada pupuk kimia, sekaligus meningkatkan kualitas gizi beras konsumsi masyarakat.

“Dari pelatihan pendidikan pertanian organik kerja sama PCNU dan LPP PWNU Jawa Tengah ini, diharapkan nanti bisa menghasilkan 40 lahan percontohan sebagai pionir pertanian organik di seluruh kecamatan se-Kabupaten Blora. Apalagi ini didukung CSR dari Bank Jateng senilai Rp 900 juta. Jadi jangan sampai asal-asalan. Akan terus kita kawal prosesnya,” tegasnya.

Arief juga meminta seluruh peserta bersungguh-sungguh mengikuti setiap tahap pendidikan dan pelatihan. Ia menilai, pasar produk organik saat ini cukup menjanjikan dan bernilai ekonomi tinggi.

“Pekan lalu saya bersama Dinas Pertanian (DP4) mengikuti pameran produk-produk pertanian organik lokal di Bintaro, Tangerang Selatan. Tidak butuh waktu lama, beras organik yang kita bawa langsung habis. Beras organik dari Kedungtuban. Jadi kalau soal pemasaran jangan khawatir, kita akan bantu. Jika sukses pastinya Bank Jateng juga siap membeli,” kata Bupati yang akrab disapa Gus Arief itu.

Ia juga mengajak peserta untuk menanamkan niat ibadah dalam mengembangkan pertanian organik.

“Mari kita niatkan untuk kembali menyuburkan buminya Allah SWT. Ini termasuk ibadah dan pahalanya besar karena akan sangat bermanfaat untuk membangun keberlangsungan kehidupan manusia yang lebih sehat,” tambahnya.

Sementara itu, KH. Nasir selaku pengasuh Ponpes Al Alif menyatakan kesiapan mendukung program ini, terutama bagi para santri yang menempuh pendidikan di SMK berbasis pertanian.

“Saya sudah rutin mengkonsumsi beras organik, dan sudah terbukti rasanya lebih enak dan menyehatkan. Ini ide yang bagus dari Pak Bupati, yang selaras dengan program ketahanan pangan yang diprioritaskan Pak Presiden. Di Ponpes saja ini juga ada SMK yang jurusannya pertanian, bisa ikut dikuatkan sekalian dengan materi pertanian organik,” ucapnya.

Antusiasme juga datang dari para peserta. Ahmad S, salah satu kader yang mengikuti pelatihan, mengaku senang bisa menambah pengetahuan baru dan relasi sesama pegiat pertanian.

“Senang, jadi banyak tahu tentang apa itu pertanian organik. Apalagi pupuknya bisa dibuat sendiri dari bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar rumah kita. InshaAllah saya yakin ke depan bisa melaksanakannya bersama teman-teman lainnya,” ujarnya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Pemerintahan