KABARBLORA.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep., kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah pemilihannya.
Kali ini, ia bersama BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Blora) hadir di Desa Gedongsari, Kecamatan Bogorejo, untuk menyosialisasikan program pemerintah Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Gedongsari pada Rabu (29/10/2025) itu disambut antusias oleh masyarakat. Adapun warga, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta kader KB setempat hadir mengikuti paparan seputar pembangunan keluarga, kesehatan, dan kependudukan.
Dalam kesempatan itu, Edy menekankan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.
“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Melalui Program Bangga Kencana, kita ingin membangun keluarga yang berdaya, sehat, dan memiliki rencana kehidupan yang matang,” ujar Edy Wuryanto.
Edy menambahkan, Bangga Kencana bukan hanya tentang pengendalian kelahiran, tetapi juga mencakup upaya peningkatan kualitas keluarga dari berbagai aspek mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan reproduksi.
“Sosialisasi seperti ini penting agar masyarakat memahami bahwa program Bangga Kencana bukan sekadar tentang pengendalian kelahiran, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas keluarga dari sisi pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan reproduksi,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Edy Wuryanto berharap masyarakat Gedongsari semakin memahami pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.
Sementara itu, Evi Nur Hikmawati, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Pertama BKKBN Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa lembaganya kini telah bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN).
“Fokusnya tidak hanya pada KB, tetapi terkait dengan Kependudukan,” ungkap Evi.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan keluarga untuk menciptakan generasi yang cerdas, kuat, dan bebas stunting.
“Hal tersebut harus menjadi warning bagi kita untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk diobati. Untuk memperbaiki kondisi stunting hanya sampai usia anak 2 tahun, sehingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sangat perlu diperhatikan,” ujar Evi.











