Menu

Mode Gelap

Pertanian

Mantap! 1.000 Hektare Lahan di Blora Disiapkan untuk Tanaman Buah

badge-check


					Mantap! 1.000 Hektare Lahan di Blora Disiapkan untuk Tanaman Buah Perbesar

KABARBLORA.ID – Pemerintah Kabupaten Blora menargetkan 1.000 hektare lahan untuk ditanami tanaman buah melalui Program Nature Based Solution Agroforestry.

Program ini merupakan kolaborasi antara Duta Petani Milenial Andalan Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan PT Pupuk Indonesia.

Melalui program ini, para petani akan mendapatkan bantuan benih tanaman buah-buahan serta pupuk. Kick off program digelar Kamis (30/10/2025) di Balai Desa Kedungrejo, Tunjungan, dihadiri Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini, Ketua Umum Duta Petani Milenial Andalan Indonesia Rayndra Syahdan, dan Senior Project Manager Sustainability & Clean Ammonia PT Pupuk Indonesia, M. Roziqin Busyro.

Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini mengapresiasi Kementan dan PT Pupuk Indonesia atas inisiatif program ini. Ia menilai langkah ini strategis untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional.

“Program ini tidak hanya penting dari sisi pengembangan agribisnis tetapi juga sangat strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagaimana direncanakan program ini mempunyai target 1.000 ha. Pada hari ini baru tercapai 5 hektare, jadi harapan dari Kementerian nanti itu ke depan 1.000 ha,” ujarnya.

Sri berharap program agroforestry ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mendongkrak kesejahteraan petani milenial di Blora.

“Ini tadi bilang bahwa mau ditanam alpukat, kelengkeng, dan lain-lain, yang akan ditanam di lahan kehutanan, jenengan sudah dibantu nanti harus bisa mandiri, harus bisa dikembangkan nanti supaya bisa meningkat kesejahteraannya,” pesannya.

Sinkron dengan Program “Gerbang Blora”

Pemkab Blora disebut memiliki visi sejalan dengan program agroforestry, yakni melalui Gerbang Blora (Gerakan Pengembangan Buah Lokal Nusantara).

“Keberadaan program agroforestry yang kita mulai hari ini sangat tepat dan sangat relevan dengan Kabupaten Blora. Di Blora itu ada program yang sesuai dengan visi-visi Kabupaten Blora namanya ‘Gerbang Blora’, yaitu gerakan pengembangan buah lokal nusantara,” ungkap Sri.

Ia menambahkan, Pemkab Blora juga berkomitmen mengawal perjuangan agar pupuk bersubsidi bisa dinikmati petani di kawasan hutan sosial.

“Bahwa pupuk untuk penanaman lahan di hutan akan ada subsidi ini masih dalam perjuangan Wamentan kita, tadi sudah disampaikan oleh Mas Rayndra, bahwa akan diusulkan, dan nanti kita dorong Wamentan supaya kalau bisa di 2026 bisa terealisasi,” katanya.

Ketua Umum Duta Petani Milenial Andalan Indonesia, Rayndra Syahdan, mengatakan program agroforestry ini difokuskan untuk meningkatkan pendapatan petani di kawasan hutan sosial.

“Jadi kalau kemarin mungkin tanamannya jagung ya, fokusnya jagung ya, ini nanti bisa ditanam buah-buahan tentunya jangan rapat-rapat ya jaraknya, biar bisa dilakukan tumpang sari jagung. Harapannya nanti ketika umur buah-buahan itu sudah 3 tahun, 4 tahun jenengan bisa dapat pendapatan tambahan dari buah-buahan,” jelasnya.

Rayndra menyebut, program ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dikerjasamakan langsung dengan Kementan dan dipusatkan di Blora. Saat ini, dari target 1.000 hektare, baru terealisasi 79 hektare.

“Kita baru dapat 79 hektare, targetnya adalah 1.000 hektare, nah ini kira-kira dicarikan di mana lagi. Ini tugas nanti teman-teman petani kawasan hutan sosial untuk bisa memetakan lahan-lahannya karena targetnya adalah 1.000 hektare,” paparnya.

Ia menambahkan, distribusi bibit baru dilakukan untuk 5 hektare lahan pada tahap awal. Penyaluran selanjutnya akan menyesuaikan dengan kesiapan lahan dan karakteristik wilayah.

“Harapannya karena ini baru kick off yang pertama nanti Insya Allah Bapak Wamentan akan hadir di penanaman yang berikutnya. Sekarang yang dikirim bibitnya baru 5 hektare jadi masih banyak yang akan dikirimkan bibitnya,” katanya.

Rayndra juga membawa pesan dari Wamentan terkait komitmen pemerintah membantu petani hutan sosial.

“Pak Wamentan sudah menyampaikan komitmen beliau untuk nanti membantu petani-petani di kawasan hutan sosial untuk bisa masuk ke RDKK, sehingga nanti Bapak Ibu petani di kawasan hutan sosial itu bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.

Senior Project Manager Sustainability & Clean Ammonia PT Pupuk Indonesia, M. Roziqin Busyro, mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab dalam menjaga ketersediaan pupuk sekaligus memastikan keberlanjutan lingkungan.

“Oleh sebab itu kami terus mendorong berbagai program-program keberlanjutan salah satunya program agroforestry ini sehingga kita selain mendapatkan manfaat dari lingkungan, kita juga mendapatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.

Menurutnya, Nature Based Solution Agroforestry merupakan langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi lintas pihak.

“Program ini adalah langkah nyata kerja sama segenap pihak, baik itu Pupuk Indonesia, petani milenial, masyarakat sekitar, pemerintah daerah untuk mendorong terus program-program yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan, menjaga bumi dan juga meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Pertanian