Menu

Mode Gelap

Pemerintahan

Kirab Pusaka Blora Digelar Khidmat, Keris Kyai Bisma Diarak Keliling Kota

badge-check


					Kirab Pusaka Blora Digelar Khidmat, Keris Kyai Bisma Diarak Keliling Kota Perbesar

KABARBLORA.ID – Tradisi tahunan Kirab Temu Gelang kembali digelar untuk menyambut Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora. Prosesi sakral ini berlangsung pada Kamis Kliwon malam Jumat Legi (4/12/2025) dengan nuansa khidmat khas budaya Jawa.

Kirab dimulai dari Pendopo Kabupaten sekitar pukul 23.30 WIB dan langsung dilepas oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman.

Berjalan dalam tapa bisu, rombongan kirab menyusuri rute melingkar di sekitar pendopo dan rumah dinas pimpinan daerah. Para peserta tidak diperkenankan berbicara, melainkan berjalan dalam keheningan sambil memanjatkan doa untuk keselamatan Kabupaten Blora.

Dalam prosesi tersebut, Keris Kiai Bisma pusaka andalan Kabupaten Blora diserahkan Bupati kepada Kepala Dindagkop UKM, Kiswoyo, untuk dibawa sepanjang kirab. Sejumlah anggota Komunitas Tosan Aji juga turut mengiringi, membawa berbagai pusaka seperti keris, tombak, hingga kendi tanah liat.

Rute kirab meliputi Jl. RA Kartini, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Gunung Sumbing, Jl. Pemuda, kembali menuju Alun-alun dan berakhir di Pendopo Kabupaten. Masyarakat tampak antusias menunggu di beberapa titik, terutama di persimpangan jalan.

Agus, salah satu warga yang menyaksikan dari simpang Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Gunung Sumbing, mengaku penasaran setelah mengetahui informasi kirab dari media sosial.

“Kemarin tahu dari medsos kalau malam ini akan ada kirab. Ya kita nonton, pengen tahu juga. Ternyata setenang ini, sama sekali tidak ada yang bicara. Semuanya berjalan pakai pakaian adat jawa, khidmat sekali. Rasanya seperti di Solo atau Jogja,” katanya.

Kirab tahun ini juga diikuti jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK, para kepala OPD, camat, hingga kepala desa dari seluruh kecamatan di Blora. Seluruh peserta laki-laki mengenakan beskap landung bergaya Surakarta tanpa keris maupun blangkon, sementara peserta perempuan memakai busana Samin atau kebaya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Iwan Setiyarso, menyampaikan bahwa unsur komunitas juga turut terlibat.

“Ada juga dari Permadani, paguyuban sedulur sikep (Samin), serta pertunjukan tari tradisional dari LPK Merpati Blora yang menampilkan tari golek campursari. Sebuah tari klasik jawa yang menggambarkan tentang kehidupan remaja putri yang sedang tumbuh dewasa. Ada juga cokekan gamelan Jawa,” ujarnya.

Bupati Arief Rohman menegaskan bahwa tradisi kirab menjadi agenda rutin tahunan menjelang hari jadi kabupaten.

“Kirab Pusaka sering dilaksanakan satu pekan sebelum peringatan hari jadi. Yang tahun ini digelar Kamis malam Jum’at. Menjadi pengingat bagi semuanya. Melestarikan budaya peninggalan leluhur sekaligus menjadi momentum untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar Blora senantiasa mendapatkan keselamatan, dan keberkahan, aamiin,” ucapnya.

Bupati juga berharap peringatan tahun ini membawa semangat baru bagi masyarakat.

“Mohon doanya semoga Blora di usianya yang ke 276 ini bisa semakin baik. Guyub Rukun Masyarakatnya, kondusif untuk melanjutkan pembangunan. Sesuai tema hari jadi kali ini yakni Nyawiji mBangun Blora Akur Makmur Misuwur,” tambahnya.

Usai prosesi selesai, Keris Kiai Bisma dan seluruh pusaka yang diarak kembali disimpan di ruang penyimpanan pusaka Rumah Dinas Bupati.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending di Pemerintahan