KABARBLORA.ID – Muhtar, guru SMAN 1 Kampung Laut, Cilacap, memulai hari dengan perjalanan panjang.
Dari rumahnya di Purbalingga, ia menempuh dua jam perjalanan darat, dilanjutkan dua jam menyeberangi perairan, sebelum akhirnya tiba di sekolah yang berada di pedalaman Kampung Laut. Rutinitas ini sudah dijalani lebih dari sepuluh tahun.
“Kita sebagai anggota Korpri, melayani dan dulu saya milih (jadi guru). Tidak tahu ditempatkan di mana. Semaksimal mungkin saya lakukan. Itu saja. Semua sudah ada yang ngatur. Ini garis saya seperti ini,” ujar Muhtar saat ditemui usai talkshow Korpri Peduli Senantiasa Melayani, Rabu (26/11/2025) di Studio TVRI Pucang Gading, Demak.
Mengajar di SMAN 1 Kampung Laut bukan hal mudah. Muhtar mengisahkan masa awal pengabdiannya, ketika kesadaran bersekolah masih rendah dan keberadaan guru sering diabaikan murid.
Ia bahkan pernah mengetuk pintu rumah warga, mengajak anak-anak datang ke sekolah, serta menjelaskan bahwa pendidikan bukan sekadar pekerjaan, melainkan jalan menjadi manusia yang lebih dewasa.
“Orang kenal sekolah dan tidak, pasti berbeda,” ujar Muhtar.
Perjalanan panjang itu juga diwarnai berbagai pengalaman ekstrem. Pernah, perahunya rusak dan ia terombang-ambing hingga malam sebelum ditolong nelayan. Kepala sekolahnya pun sempat terpelanting ke air saat perahu hendak menepi. Namun, semua tantangan itu tidak membuatnya menyerah.
Kini, hasil pengabdian Muhtar mulai terlihat. Anak-anak SMAN 1 Kampung Laut berhasil menembus OSN, bergabung dengan Angkatan Darat, bekerja di Kalimantan, hingga menjadi guru. Beberapa lulusannya juga diterima sebagai tenaga PPPK.
“Itu kebahagiaan kami,” ucap Muhtar sambil tersenyum.
Dedikasi Muhtar pun mendapat sorotan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno. Menurutnya, perjuangan guru di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh ASN di Jawa Tengah.
“Kita ingin pelayanan semakin dekat dengan masyarakat. Maka ASN harus siap didistribusikan ke berbagai wilayah,” kata Sumarno.
Sekda juga menekankan pentingnya integritas. “Kalau masih berpikir ada tempat basah dan kering, berarti ada sesuatu yang ingin diolah untuk mendapat lebih. Itu bukan hak kita, dan berarti kita tidak berintegritas,” tegasnya.
Talkshow tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-54 Korpri 2025 di Jawa Tengah. Acara ini menghadirkan Sekda Sumarno, guru Muhtar, serta pekerja sosial Rumpelsos Pucang Gading, Carik Eko Andasari.












